Pernah dengar lampu Petromax..?
Generasi Z pasti tidak tahu. Saya sudah akrab dengan lampu ini saat saya masih kecil. Saat saya kecil saya sempat untuk menyalakan lampu ini. Lampu ini tidak hanya bisa dipakai untuk penerangan di rumah tapi juga untuk penerangan lainnya. Hari ini saya ingin berbagi pengalaman untuk memperkenalkan lampu Petromax dan cara menghidupkannya.
Komponen dan Spesifikasi.
Lampu Petromax terdiri dari beberapa komponen utama, seperti terlihat pada ilustrasi berikut ini:
Berikut gambaran spesifikasinya:
Tinggi: 42 cm
Diameter bawah: 16,5 cm
Tangki kapasitas: 1 liter
Membakar waktu: 8 jam
Power output: 400 watt
Bahan bakar: minyak tanah atau parafin
Berat: 2.4 kg
Bahan: kuningan
Warna: dipoles kuningan atau tembaga nikel – dan krom berlapis
Cara Kerja Lampu Petromax
Dengan melihat ilustrasi gambar di atas semua bisa membayangkan cara kerja mengoperasionalkan lampu Petromax, secara garis besar bisa saya jelaskan sesuai dengan pengalaman:
Setelah memastikan sarung lampu (mantle) terpasang dengan benar, jarum tembakan minyak sudah pas, dan tidak ada yang kotor, maka pastikan tangki terisi minyak tanah.
Ambil spiritus lalu tuangkan ke tempatnya dengan cara mengangkat kaca dan bakar dengan korek, biarkan sejenak agar terjadi pembakaran awal.
Mulailah melakukan pompa sampai dirasakan cukup dan kaos lampu sudah menyala terang.
Gantungkan pada tempatnya, dan jika terangnya sudah berkurang, lakukan pemompaan kembali.
Jika lampu hendak dimatikan cukup dengan membuka tempat pembuangan angin dan ketika tekanan sudah tidak menyemburkan minyak lagi maka otomatis sarung lampu akan mati menyala.
Dan lampu petromax sempat mengalami kejayaannya hingga akhirnya lampu bohlam berkembang saat listrik sudah mulai menyebar ke seluruh pelosok.
apakah anda masih ada yang menyimpan Lampu Petromax..?